Sastra Dunia: “Dari Manuskrip ke Literatur Modern”

Sastra dunia adalah istilah yang merujuk pada karya sastra yang berasal dari berbagai bangsa, budaya, dan bahasa yang ada diseluruh dunia yang mencakup karya-karya penting. Tidak hanya dianggap sebagai warisan budaya suatu negara, tetapi masih memiliki ke-otentikan budayanya, dan masih relevan terhadap batasan geografis.

Sastra Dunia | Alief Hafiz

Sejarah Sastra Dunia

Pada dasarnya sastra itu muncul karena mempunyai hubungan yang sangat erat terhadap perkembangan kemampuan manusia dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Sastra pertama kali muncul hanya sebagai bagian dari kebutuhan umat manusia pada saat itu untuk mengekspresikan, dan memahami kehidupan dunia secara empiris, baik kehidupan per-individu maupun kehidupan secara kolektif.

Lebih dari itu, memang ada beberapa faktor dari munculnya sastra ke dunia, diantaranya adalah bahasa yang terus berkembang, kepercayaan terhadap agama, hingga keadaan-keadaan tertentu pada era tersebut.

Baca Artikel Saya : Apa Itu Agama?

Sastra Lisan

Sebelum adanya tulisan, perkembangan sastra dimulai dari lisan (ucapan), di mana mitos, cerita, dongeng, legenda, hingga puisi di turunkan dari generasi ke generasi melalui lisan para pujangga. Tradisi lisan ini ditemukan hampir di seluruh kebudayaan yang ada di dunia, diantaranya sebagai berikut:

A. Mitos dan Legenda

Macam sastra lisan yang pertama adalah mitos dan legenda. Mitos dan legenda ini menjelaskan tentang causalitas (sebab-akibat) alam semesta, dewa-dewi, hingga peradaban manusia.

Ilustrasi Zeus | Dewa tertinggi dalam mitologi Yunani

B. Puisi Epik

Macam kedua ini adalah puisi naratif yang menceritakan kisah kepahlawanan atau yang berhubungan dengan sejarah, mitologi, atau legenda suatu bangsa. Salah satu contohnya adalah “Iliad” dan “Odyssey” karya Homer (Yunani) mengisahkan perang Troya dan perjalanan pulang Odysseus. Dalam sastra Indonesia dapat ditemukan dalam bentuk karya tradisional seperti Kakawinan Ramayana (Versi Jawa Kuno).

Homer, seorang penyair Yunani yang menulis dua karya epik Iliad dan Odyssey.

Sastra Tulisan

Sastra tulisan pertama kali muncul karena perkembangan sistem tulisan pada peradaban-peradaban awal. Penemuan sistem tulisan memungkinkan umat manusia untuk mendokumentasikan gagasan, sejarah, dan pemikiran mereka secara permanen. Perkembangan sastra tulisan meliputi:

A. Sumeria

Peradaban Sumeria yang berkembang di Mesopotamia (Sekarang disebut Irak) sekitar tahun 3100-2000 SM, dikenal sebagai salah satu peradaban sastra tertua di dunia. Banyak inovasi yang dibuat oleh masyarakatnya, baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang sastra. Dengan kreatifitas yang dimilikinya, mereka membuat sistem tulisan paku (cuneiform).

Sebab sistem paku yang mereka buat, akhirnya dibuatlah beberapa karya-karya terkenal dari Sumeria. Sebagian besar karyanya berbentuk puisi epik, mitologi, himne (lagu pujian), doa, dan kisah-kisah pengabdian. Seperti Epos Gilgamesh, salah satu karya sastra tertua dari Sumeria yang mengisahkan petualangan Raja Gilgamesh, yang setengah dewa dalam mencari makna kehidupan.

B. Mesir Kuno

Negara ini menjadi salah satu peradan terbesar dalam sejarah dunia, terkenal dengan keajaiban arsitekturnya seperti piramida. Tak hanya itu, mesir kuno juga mewariskan kebudayaan sastra yang masih dikenal hingga sekarang. Dengan sistem tulisan Hieroglif dan Hieratik yang digunakan untuk menuliskan teks-teks bergenre religius, mitos, dan kisah sejarah, seperti teks Piramida dan teks Peti Mati.

Sastra mesir kuno ini bukan hanya sekedar hiburan semata, melainkan sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan atau spiritual dan pandangan dunia kepada mereka. Selain itu, Mesir Kuno pun meninggalkan beberapa warisan sastra, diantaranya penemuan Papirus dan terjemahan hieroglif melalui Batu Rosetta, sehingga dunia modern seperti sekarang dapat memahami kekayaan sastra mesir kuno.

C. India

Selain Mesir Kuno, India juga menjadi salah satu peradaban tertua di dunia dengan tradisi sastra yang sangat kaya dan beragam. Sastra India mencakup teks-teks suci yang dituliskan dalam bahasa sansekerta yang mampu mempengaruhi budaya global. Dari zaman Veda sekitar tahun 1500-500 SM hingga sastra modern, karya-karyanya terus mencerminkan kehidupan spiritual, sosial, dan estetika masyarakat.

Kekayaan sastra India tidak hanya melestarikan sejarah dan tradisi, melainkan memberikan inspirasi universal tentang kehidupan, cinta, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Warisan sastra India terus hidup dan masih relevan hingga saat ini.

Agama dan Kepercayaan Terhadap Munculnya Sastra

Agama dan Kepercayaan ini telah memainkan peran penting dalam pembentukan dan perkembangan sastra di berbagai peradaban. Sebagai sitem nilai dan pandangan dunia, dua hal ini tidak hanya menyediakan tema dan inspirasi, tetapi membentuk fungsi sastra dalam kehidupan sehari-hari. Dari teks-teks suci hingga sastra modern yang mampu mengeksplorasi spiritualitas, pengaruh agama dapat ditemukan hampir semua tradisi sastra dunia.

Sebagai contoh Epos Gilgamesh di Sumeria yang memiliki tema-tema yang bersifat religius dan mitologis yang sangat berkaitan akan adanya kehidupan setelah kematian, dan hubungan manusia dengan para dewa. Al-kitab dan Talmud dalam tradisi Yahudi-Kristen ini disebut sebagai pondasi utama, sama halnya Islam yang menjadikan Al-Qur’an menjadi pondasi Utama umat manusia. Semua ini merupakan teks-teks suci yang berhubungan dengan keagamaan, yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan sastra dunia.

Tidak bisa di pungkiri, bahwa Agama dan Kepercayaan pasti berkaitan dengan dunia, baik itu sastra, kehidupan sehari-hari, penghambaan dan persembahan,

Sehingga marx berpendapat tentang Agama,

“Religion is the sigh of the opporessed creature, the heart of a heartless world, and the soul of soulless conditions. It is the opium of the people.”

karl marx, “A Contribution to the critique of hegel’s philosophy of right”
Alief hafiz
Alief hafiz

"Scribo Sic Existo"

Articles: 18

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *