Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Setelah minggu lalu saya membahas tentang dua sastra lisan, yaitu “Iliad” dan “Oddysey” di zaman Yunani Kuno yang sering dihibungkan dengan mitos, legenda, hingga puisi-puisi . Supaya tidak ketinggalan, kalian bisa membaca di blog saya aliefhafiz.online dengan judul tulisan: Sastra Dunia: “Dari Manuskrip ke Literatur Modern”. Maka sekarang, kita akan merepresentasikannya ke dalam sebuah mitologi Yunani, yaitu “Perang Troya”. Nah, sekarang kita akan mulai pembahasannya. SEMOGA BERMANFAAT.
Perang Troya merupakan penyerbuan kota Troya yang terletak di Asia kecil oleh pasukan Akhaia (Yunani) yang menjadi kisah paling masyhur (terkenal) yang dikisahkan oleh Iliad Homer dalam mitologi Yunani. Peristiwa perang troya ini bisa ditemukan dalam berbagai literatur Yunani yang digambarkan melalui karya seni Yunani.
Meskipun belum ada literatur pasti yang menjelaskan tentang semua peristiwa yang ada dalam peperangan tersebut, tetapi ada beberapa artikel dan laman yang bisa dilihat sebagai salah satu referensinya, seperti pada laman https://nationalgeographic.grid.id/.
Lantas apa alasan dibalik terjadinya peperangan terbesar ini?
Dalam paragraf ini, saya akan membahas beberapa alasan mengapa perang ini terjadi. Pertama, berawal dari perselisihan antara tiga dewi: Athena, Hera, dan Aphrodite. Kedua, Penculikan Helen. Ketiga, Peran Takdir dan Para Dewa. Selain itu, karena faktor Apel Emas yang dilempar Eris di pernikahan Peleus dan Thetis. Ini beberapa alasan mengapa perang tersebut terjadi.
Sebelum Thetis menikah dengan Peleus, dia mempunya kisah cinta yang memilukan. Zeus dan Poseidon, menjadi dewa yang dirayu olehnya. Keduanya memang tertarik dengan Thetis, tapi perlahan memutuskan mundur karena keduanya tau tentang ramalan untuk putranya kelak. Akhirnya, Thetis menikahi Peleus yang bukan seorang Dewa, hanya manusia biasa.
Setelah Eris melemparkan Apel Emas itu, untuk diperebutkan oleh ketiga dewi diatas. Akhirnya, Paris memilih Aphrodite menjadi pemenangnya, ia dijanjikan mendapatkan Helen, Istri Raja Menelaus dari Sparta. Sampai-sampai Paris menculik Helen dari Sparta agar bisa dibawa ke Troya.
Sehingga bisa ditarik kesimpulan, “Perang troya ini terjadi karena sebab Percintaan dan Takdir”. Ini alesan saya memberikan judul tulisan ini dengan “Revitalisasi Cinta dan Takdir Dalam Kisah Perang Troya”. Karena sebab “Percintaan” menimbulkan salah satu perang terbesar di mitologi Yunani.
Bisa juga nonton di Channel Youtube di bawah ini:
Dalam kisah perang troya ini, Cinta dan Takdir menjadi indikator utama yang saling berhubungan. Cinta antara Paris dan Helen adalah hasil campur tangan Dewa. Sedangkan, nasib mereka dan Kota Troya ditentukan oleh Takdir yang tidak dapat diganggu gugat. Hal ini, memiliki persamaan dengan literatur Islam, ada namanya “Takdir Mubram”, takdir yang telah ditentukan Sang Pencipta, dan tidak dapat berubah.
Meskipun perasaan manusia begitu kuat, tetap saja patuh pada takdir yang telah ditentukan. Pada akhirnya, kisah Cinta dan Takdir dalam perang troya menyototi bahwa “Manusia tidak bisa menghindar dari jalan yang sudah ditetapkan”. Mitologi Yunani percaya bahwa Dewa-Dewi lah yang menentukan Takdir, sedangkan di Islam Allah lah yang menentukan Takdir. Atau dalam Khazanah Jawa Kuno, disebut “Sang Hyang”.
“Apa yang disatukan oleh Cinta, sering kali terpisahkan oleh Perang. Karena Cinta yang penuh nafsu, sering membawa kehancuran yang tidak dapat di hindarkan.”